Resensi Novel Jatuh Cinta karya Jevo Jett
A. Data buku :
Ø Judul buku : Jatuh Cinta
Ø Pengarang : Jevo Jett
Ø Penerbit : GagasMedia
Ø Tahun terbit : 2012
Ø Kota terbitan : Jakarta Selatan
Ø Ketebalan buku : 302 halaman
Ø Harga : Rp 43.000
B. Isi buku :
Ø Unsur instrinsik :
· Tema : angan masa lalu yang menjadi kenyataan pada waktu saatnya tiba.
· Tokoh dan penokohan :
§ Ryd (tokoh utama) :
Baik hati “terbukti bahwa Ryd mau mengantar adiknya (Dinda) ke sekolah, walaupun sebenarnya dia ingin istirahat dulu sebelum berangkat ke Yogya.(hal 6-7)”;
Cuek “membunuh waktu yang kali ini terasa begitu lambat, dengan tidur di bangku stasiun. Cuek saja.(hal 10)”;
Jujur “Ryd pun menceritakan musibah kecil yang dialaminya semalam. Apa adanya dan tanpa spesial efek berlebihan, karena memang tidak perlu.(hal 13)”;
Penolong “ ‘woi! Meja lain masih banyak, brur!’ teriak Ryd lantang.(hal 61)”;
Jahil “”kalo saya sih, maunya nomor hp ibu,” sahutnya usil menggodai gurunya (hal 69)”;
Pintar ngegombal “ “liat senyum kamu aja, aku udah mabuk tuh, sa,”(hal 19)”.
§ Dinda (adik Ryd) :
Manja “Dinda semakin merajuk manja sembari menarik selimut Ryd (hal 6)”; Cengeng “matanya berair, gadis itu mulai terisak. (hal 187)”;
Jahil “Dinda menyembunyikan celana sekolah kakaknya (Ryd).(hal 26)”;
Baik “terbukti bahwa Dinda mau membuatkan minum kakaknya (Ryd) walaupun sempat menggerutu, tapi tetap dijalani perintah kakaknya. (hal 198)”.
§ Sasa (teman kecil Ryd) :
Baik hati “gampanglah kalo duit, tapi pokoknya kamu nggak boleh pulang dulu hari ini, aku belum ajak kamu keluyuran di Yogya.(hal 14)”;
Cuek “nggak ada urusan! (hal 14)”;
Humoris “ ‘suka aja sih, soalnya senarnya gede!’ seenaknya saja Sasa menjawab.(hal 16),‘soalnya kalo gambar duren, aku nggak tahan sama baunya, Ryd!(hal 19)”;
Periang “Sasa langsung cekikikan,(hal 177)”.
§ Jessie (teman SMA Ryd dan teman kecilnya) :
Baik “ “kok malah kamu yang ngejodoh-jodohin aku, jess?”(hal 148)”;
Jahil “rupanya Jessie hanya ingin iseng menggodainya. (hal 236)”;
Galak “wajah Jessie memerah. Wajah manis itu kini terlihat garang. (hal 17)”;
Jutek “masang gini aja nggak bisa!” setengah membentak, ia berkata.(hal 78)”;
§ Teby (teman SMA Ryd) :
Pemarah “dua teman Nizar ingin mencekal Ryd, tapi dengan sigap Teby sudah menarik kerah belakang kedua anak itu.“kalo berani, nggak usah main keroyokan!” (hal 62)” ;
Jahil “menyembunyikan tiang bendera yang hilang secara misterius. (hal 37).”.
§ Bino (teman SMA Ryd) :
Baik “Bino membantu Teby memapah Ryd untuk masuk ke mobil. (hal 139)”;
Rajin “beberapa hari ini sepertinya Bino memang rajin melatif fisiknya, sampai rutin minum jamu segala.(hal 101)”;
Jahil “menyembunyikan tiang bendera yang hilang secara misterius. (hal 37).”.
§ Jimi (teman SMA Ryd) :
Romantis “ “tapi sayang ini maafin kamu kok” (hal 273)”;
Periang “Jimi tersenyum sumringah, (hal 171), sementara Jimi hanya cengengesan. (hal 172)”;
Jahil “jemari tangan Jimi dengan lincah memetik gitar, memainkan melodi untuk interlude yang dikarangnya sendiri.(hal 152)”.
§ Elvera (mantan Ryd):
Baik “ “Ryd udah makan?aku suapin ya?” tanyanya lembut sembari memebelai kening cowok itu penuh perhatian. (hal 149)”;
Pandai “pandai merayu Ryd. (hal 154)”;
Apa adanya “Elvera menghela napasnya. “mungkin aku memang harus merelakannya, Ryd”(hal 128)”;
· Alur : alur pada cerita ini yaitu alur campuran yang menceritakan tentang masa lalu dan kembali ke masa yang sedang dijalani
· Latar :
§ Latar Tempat :
Ruang kamar Ryd “libur panjangnya sudah tiga minggu berjalan, tapi remaja berambut gondrong itu lebih banyak mengahabiskan waktunya dengan hanya berkutat di dalam kamar.(hal 1) ”;
Ruang tamu “duduk di ruang tamu, menikmati teh hangat sembari menunggu mobil travel datang menjemput, Ryd menyibukkan diri membuat sebuah sketsa di kertas.(hal 21) ”;
Ruang kamar Jimi “satu per satu anak-anak yang baru datang itu melepas sepatunya, lalu melangkah masuk ke kamar Jimi yang lumayan besar.(hal 43)”;
Ruang kelas “spontan para penghuni kelas tiga IPA 6 pun bersorak, lantas siap-siap cabut dari kelas untuk bermain di luar. (hal 55)”;
Kantin “areal kantin sudah sangat ramai. (hal59)”;
Dapur “anak itu pun menuju dapur, mengambil makan sendiri. (hal 102)”;
Taman “lampu taman dengan cahaya yang temaram membuat suasana menjadi semakin romantis. (hal 125)”;
Teras rumah Ryd “sudah larut malam ketika seorang ayah dan anak laki-lakinya itu duduk di undakan teras depan sembari menikmati kopi da sigaret. (hal 211) ”;
Stasiun “Ryd duduk termenung di bangku stasiun, memandang ke mana saja matanya ingin memandang, sembari berusaha menenangkan pikirannya. (hal 9) ”;
Tempat ATM “dalam perjalanan, Ryd mampir ke ATM di stasiun Tugu. (hal 9)”.
§ Latar waktu :
Sore hari “Jumat sore ini, Ryd masih membuang-buang langkah di sekitar Malioboro. (hal 8)”;
Malam hari “jam besar yang menempel di dinding stasiun menunjukkan pukul satu dini hari.(hal 10)”, “hingga tengah malam, keduanya masih keluyuran, seolah tidak ada puasnya. (hal 15)”;
Pagi hari “matahari di Yogyakarta terasa terlalu cepat terbit pagi itu. (hal 20)”;
Siang hari “siang itu, dua murid laki-laki keluar dari ruang kepala sekolah.(hal 66)”.
§ Latar suasana :
Menegangkan “tak ada lagi yang cekikikan di kantin. Semua mata memandang ke arah sama.(hal 62) ”;
Kaget “mata indahnya yang bening itu dibukanya lebar-lebar, dan tak lama gadis itu menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya.(hal 11)”;
Gaduh “anak-anak yang lain langsung mencibir, menyoraki. Kelas pun menjadi ramai.Kelas jadi gaduh lagi.(hal 56) ”;
Mencekam “anak itu sempat kehilangan keseimbangan, saat itulah dengan cepat si rambut landak mengibaskan sebilah belati… (hal 139) ”;
Bahagia “ada kebahagiaan tersendiri ketika bertemu seorang sahabat yang telah lama tidak kita jumpai. Ada sensasi. Ada kejutan. Ada rindu yang terbayar.(hal 13)”;
Tegang “saat mengeluarkan kartu Atm dari dalam dompet, wajah Ryd langsung tegang ketika menyadari bahwa kartunya patah. (hal 9)”;
Bingung “sebentar kemudian, keduanya malah terdiam, seperti bingung mau bicara apa, lalu sama-sama menghela napas.(hal 21)”;
Berbunga – bunga “dan itu pertama kalinya saya ngeliat kamu bisa tersenyum manis banget, lengkap dengan perasaan berbunga-bunga dan desir-desir halus di dada.(hal 92)”;
Penuh tawa “keduanya tertawa lepas, akrab sekali tanpa jarak. (hal 21),keempat anak itu tertawa (hal 43)”.
· Sudut pandang : sudut pandang pengarah sebagai orang ketiga tokoh utama karena pada novel ini pengarang menyebutkan dirinya dengan menyebutkan nama dirinya sendiri.
· Gaya bahasa : rumit, bahasa nya tidak mudah dipahami “Apa adanya dan tanpa spesial efek berlebihan, karena memang tidak perlu.(hal 13)”.
· Amanat : kita harus benar-benar berfikir dalam menentukan suatu pilihan walaupun kita harus memulai kehidupan baru.
Ø Unsur Ekstrinsik
· Nilai agama : mereka memancarkan aura yang jauh dari dosa. Bila berpapasan dan
saling menmgenal, ucapan yang terlontar dari mereka pasti “Assalamualaikum…” sambil mengangkat telapak tangan. (hal 31)
saling menmgenal, ucapan yang terlontar dari mereka pasti “Assalamualaikum…” sambil mengangkat telapak tangan. (hal 31)
· Nilai sosial : tapi sebagai gantinya, seluruh siswa disuruh kerja bakti membersihkan sekolah. (hal 41)
C. Kelebihan buku
Novel yang berjudul jatuh cinta ini sebenarnya jika dibaca mengarah kepada persahabat. Di buku ini pengarang banyak menceritakan bahagaimana cerita persahabatan Ryd dan teman-teman dan itu bisa membuat sebagai sebuah dorongan untuk remaja pada zaman sekarang. Dari segi percintaannya , ini memang jenis cinta CLBK (cinta lama bersemi kembali). Di novel ini diceritakan bahwa tokoh utama suka terhadap seorang cewek, tapi masing-masing udah sempat pacaran sama orang lain dan sudah lama tidak saling bertemu tapi kalau memang jodoh tidak kemana karena pada akhirnya akan bersatu. Bagi orang yang nostalgia dengan masa SMA nya mungkin ini adalah salah satu novel yang pas untuk dibaca. Novel ini juga mampu memberi edukasi kepada pembaca remajanya, meski tidak tampak menggurui dan menghakimi.
D. Kekurangan buku
Novel berjudul "Jatuh Cinta" mempunyai kekurangan pada narasi dan deskripsi yang belum terlalu dalam, sehingga pembaca tidak benar-benar bisa membayangkan setting dan penokohan yang ada di dalam cerita itu. Deskripsi para tokoh, kecuali veryd, kurang membawa pembaca mampu berimajinasi, seperti apa sih Sasa, Elvera, Jimi, Jessi, Bino, Adinda, ataupun Teby? Padahal jika mau lebih dalam deskripsinya, mungkin cerita ini akan terasa lebih hidup. Juga ketika menarasikan Kota Malang dan Yogyakarta sebagai setting tempat. Pembaca tidak benar-benar bisa, seperti apa sih, alun-alun kota? Dimana letak rumah Veryd dan sekolahnya? Bahkan di awal membaca "Jatuh Cinta" saya sempat mengira setting kotanya adalah Jakarta, bahasa gaul ala Arek Ngalam belum keluar, baru di bab-bab selanjutnya mulai terbangung nuansa anak Malangnya. Padahal jika ini tergali, maka detail romantisnya pasti sangat terasa.
E. Simpulan
Novel karya jevo jett mempunyai banyak pelajaran yang bisa di ambil seperti bagaimana seharusnya kehidupan remaja yang sehat, dan juga bagaimana akibat dari remaja yang salah bergaul. ceritanya menarik bikin tertawa juga.
Novel karya jevo jett mempunyai banyak pelajaran yang bisa di ambil seperti bagaimana seharusnya kehidupan remaja yang sehat, dan juga bagaimana akibat dari remaja yang salah bergaul. ceritanya menarik bikin tertawa juga.
F. Sinopsis
Dimulai dari seorang cowok yang ingin menghabiskan waktu liburan kenaikan sekolah nya yang sudah tiga minggu berjalan, tapi Ryd lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkuat dikamar. Ketika Ryd melihat kalender masih ada sisa liburan seminggu. Ryd merobek kertas untuk menentukan tempat mana yang baik untuk menghabiskan liburan nya, akhirnya dipilihlah Yogya untuk tempat penghabisan liburannya. Setelah dua hari rencana yang Ryd buat akhirnya Ryd berangkatlah ke Yogya dengan dibekali oleh beberapa potong baju, batik, dan kamera DSLR. Hari-hari berikutnya Ryd menghabiskan sisa liburannya itu dengan keluyuran di Yogya. Dari pusat kota hingga gang-gang sempit. Jumat sore ini, Ryd masih membuang-buang langkah-langkahnya disekitar Malioboro. Tiga hari di Yogya, membuat Ryd merasakan bahwa ia sudah cukup puas dengan acara keluyurannya di kota gudeg itu. Rencananya malam ini Ryd mau kembali ke Malang dengan menggunakan kereta setelah check out dari losmen murah dikawasan Sosrowijayan. Dalam perjalanan menuju stasiun Ryd mampir ke ATM distasiun Tugu. Saat mengeluarkan ATM dari dalam dompet, wajah Ryd langsung tegang ketika menyadari bahwa kartunya patah. Ia merogoh saku celana, dan tersenyum kecut ketika menghitung uangnya yang tersisa kurang dari tiga puluh ribu. Ryd duduk termenung dibangku stasiun, memandang ke mana saja matanya ingin memandang. Saat berfikir keras sat itulah seraut wajah gadis manis melintas di pikirannya, buru-buru Ryd membuka note ponsel hp nya didapatilah alamat wanita tersebut. Ryd menghela nafas dan menunggu sampai terang dengan tidur dibangku stasiun. Wanita tersebut bernama Vivien Sabila yang sering dipanggil dengan nama sasa, ia sahabatnya Ryd sewaktu SD dan SMP. Sampai sekarang pun masih berteman, walaupun hanya saling kontak lewat facebook. Sasa setipe dengan wajah milik nikita willy. Ketika Sasa menggeser pintu gerbangnya ia mendapati Ryd telah berdiri dihadapannya. Dengan pandangan heran bercampur kaget, seolah dengan tidak percaya dengan sosok yang kini berdiri dihadapannya tapi dengan sendirinya ada rasa kebahagian tersendiri ketika bertemu dengan seorang sahabat yang telah lama tidak dijumpai. Ada sensasi,ada kejutan, ada rindu yang terbayar. Ryd dipersilahkan untuk istirahat. Ketika tengah malam kini kedua sahabat lama itu tengah duduk dilesehan jalan pajeksan sambil tertawa riang mengingat semua hal tentang masa lalu dan pada saat Ryd ingin kembali ke Malang untuk melanjutkannya ada sebuah perpisahan lagi yang tak terlupakan yaitu ketika Sasa melepaskan gelang perak nya bermotif exotic art deco dari tangan kanan nya kemudian memakaikannya ke pergelangan tangan kanan Ryd. Mobil travel sudah datang, Ryd menarik nafas dalam dalam. Dia merasakan berat untuk meninggalkan sasa. Ryd sendirinya tidak percaya bahwa ia akan merasakan kikuk seperti ini dengan perpisahan, dan dia beranjak tanpa menoleh lagi. Ketika hari pertama masuk di kelas 12 Ryd telah berbuat ulah saja dengan memakai celana abu-abu yang sebernarnya itu adalah celana jeans model bi-tops dikarenakan kejahilan adiknya yang menyembunyikan pakaian sekolahnya. Berangkatlah ryd dengan motor CBR merah tunggangannya. Dijemputlah Jessie teman lama nya, dia berpostur tinggi semampai dan atletis dengan rambut sebahu dan berparas cantik tapi Jessie hanya memberikan surat keterangan sakit lalu berangkatlah Ryd kesekolahnya baru beberapa hari dijenjeng tingkat senior paling tinggi, Ryd dan teman-temannya yaitu Teby,Bino, dan Jimi sudah membuat berbagai macam ulah yang membuat teman-temannya jengkel dimulai dengan menyembunyikan tiang bendera. Berbagai canda dan tawa Ryd dan teman-temannya hadapi walaupun mereka jahil tetapi masih ada perasaan kepedulian terhadap sesame, tetapi Ryd telah merasakan sesuatu yang tanpa disangka-sangka timbul suatu perasaan aneh di hati Ryd ketika harus kembali ke Malang dan meninggalkan Sasa. Di saat yang bersamaan ternyata sang mantan, Elvera telah pindah kembali ke Malang dan mencari Ryd. Ada hari dimana Ryd dipertemukan dengan Elvera oleh Jessie, saat itulah maasa lalu nya bersama Elvera terulang kembali walaupun seperti apa pun dan dua tahun lamanya perasaan Ryd masih menyayangi Elvera tapi Ryd memikirkan kembali untuk apa perasaan semua itu dan itu membuat Ryd sadar bahwa ia telah menyayangi Sasa. Ryd bingung akan perasaannya haruskah ia kembali bersama Elvera atau bersama Sasa cinta masa SD nya dahulu, disuatu keputusan ia ingin mempertahankan perasaannya kepada Sasa tapi dilain sisi Ryd tidak ingin mengecewakan perasaan Elvera yang sangat igin kembali kepadanya. Entah mengapa Ryd harus berurusan dengan dua asmara, apalagi dengan kedua orang yang sebelumnya sudah lama saling mengenal, selalu saja mebuat ribut, membuat heboh, membuat orang-orang yang juga dekat dengan keduanya menjadi usil. Suatu ketika Sasa pergi ke Malang dengan tujuan menemui Ryd dan saat itulah Ryd menyadari bahwa cinta nya telah dibalas oleh perasaan Sasa, karena Ryd tidak ingin membuang waktu seketika perasaan cinta terucap dari bibirnya entah apa yang Ryd fikirkan tapi ia menyadari seperti apa perasaan Elvera bila tahu seperti ini.
Dimulai dari seorang cowok yang ingin menghabiskan waktu liburan kenaikan sekolah nya yang sudah tiga minggu berjalan, tapi Ryd lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkuat dikamar. Ketika Ryd melihat kalender masih ada sisa liburan seminggu. Ryd merobek kertas untuk menentukan tempat mana yang baik untuk menghabiskan liburan nya, akhirnya dipilihlah Yogya untuk tempat penghabisan liburannya. Setelah dua hari rencana yang Ryd buat akhirnya Ryd berangkatlah ke Yogya dengan dibekali oleh beberapa potong baju, batik, dan kamera DSLR. Hari-hari berikutnya Ryd menghabiskan sisa liburannya itu dengan keluyuran di Yogya. Dari pusat kota hingga gang-gang sempit. Jumat sore ini, Ryd masih membuang-buang langkah-langkahnya disekitar Malioboro. Tiga hari di Yogya, membuat Ryd merasakan bahwa ia sudah cukup puas dengan acara keluyurannya di kota gudeg itu. Rencananya malam ini Ryd mau kembali ke Malang dengan menggunakan kereta setelah check out dari losmen murah dikawasan Sosrowijayan. Dalam perjalanan menuju stasiun Ryd mampir ke ATM distasiun Tugu. Saat mengeluarkan ATM dari dalam dompet, wajah Ryd langsung tegang ketika menyadari bahwa kartunya patah. Ia merogoh saku celana, dan tersenyum kecut ketika menghitung uangnya yang tersisa kurang dari tiga puluh ribu. Ryd duduk termenung dibangku stasiun, memandang ke mana saja matanya ingin memandang. Saat berfikir keras sat itulah seraut wajah gadis manis melintas di pikirannya, buru-buru Ryd membuka note ponsel hp nya didapatilah alamat wanita tersebut. Ryd menghela nafas dan menunggu sampai terang dengan tidur dibangku stasiun. Wanita tersebut bernama Vivien Sabila yang sering dipanggil dengan nama sasa, ia sahabatnya Ryd sewaktu SD dan SMP. Sampai sekarang pun masih berteman, walaupun hanya saling kontak lewat facebook. Sasa setipe dengan wajah milik nikita willy. Ketika Sasa menggeser pintu gerbangnya ia mendapati Ryd telah berdiri dihadapannya. Dengan pandangan heran bercampur kaget, seolah dengan tidak percaya dengan sosok yang kini berdiri dihadapannya tapi dengan sendirinya ada rasa kebahagian tersendiri ketika bertemu dengan seorang sahabat yang telah lama tidak dijumpai. Ada sensasi,ada kejutan, ada rindu yang terbayar. Ryd dipersilahkan untuk istirahat. Ketika tengah malam kini kedua sahabat lama itu tengah duduk dilesehan jalan pajeksan sambil tertawa riang mengingat semua hal tentang masa lalu dan pada saat Ryd ingin kembali ke Malang untuk melanjutkannya ada sebuah perpisahan lagi yang tak terlupakan yaitu ketika Sasa melepaskan gelang perak nya bermotif exotic art deco dari tangan kanan nya kemudian memakaikannya ke pergelangan tangan kanan Ryd. Mobil travel sudah datang, Ryd menarik nafas dalam dalam. Dia merasakan berat untuk meninggalkan sasa. Ryd sendirinya tidak percaya bahwa ia akan merasakan kikuk seperti ini dengan perpisahan, dan dia beranjak tanpa menoleh lagi. Ketika hari pertama masuk di kelas 12 Ryd telah berbuat ulah saja dengan memakai celana abu-abu yang sebernarnya itu adalah celana jeans model bi-tops dikarenakan kejahilan adiknya yang menyembunyikan pakaian sekolahnya. Berangkatlah ryd dengan motor CBR merah tunggangannya. Dijemputlah Jessie teman lama nya, dia berpostur tinggi semampai dan atletis dengan rambut sebahu dan berparas cantik tapi Jessie hanya memberikan surat keterangan sakit lalu berangkatlah Ryd kesekolahnya baru beberapa hari dijenjeng tingkat senior paling tinggi, Ryd dan teman-temannya yaitu Teby,Bino, dan Jimi sudah membuat berbagai macam ulah yang membuat teman-temannya jengkel dimulai dengan menyembunyikan tiang bendera. Berbagai canda dan tawa Ryd dan teman-temannya hadapi walaupun mereka jahil tetapi masih ada perasaan kepedulian terhadap sesame, tetapi Ryd telah merasakan sesuatu yang tanpa disangka-sangka timbul suatu perasaan aneh di hati Ryd ketika harus kembali ke Malang dan meninggalkan Sasa. Di saat yang bersamaan ternyata sang mantan, Elvera telah pindah kembali ke Malang dan mencari Ryd. Ada hari dimana Ryd dipertemukan dengan Elvera oleh Jessie, saat itulah maasa lalu nya bersama Elvera terulang kembali walaupun seperti apa pun dan dua tahun lamanya perasaan Ryd masih menyayangi Elvera tapi Ryd memikirkan kembali untuk apa perasaan semua itu dan itu membuat Ryd sadar bahwa ia telah menyayangi Sasa. Ryd bingung akan perasaannya haruskah ia kembali bersama Elvera atau bersama Sasa cinta masa SD nya dahulu, disuatu keputusan ia ingin mempertahankan perasaannya kepada Sasa tapi dilain sisi Ryd tidak ingin mengecewakan perasaan Elvera yang sangat igin kembali kepadanya. Entah mengapa Ryd harus berurusan dengan dua asmara, apalagi dengan kedua orang yang sebelumnya sudah lama saling mengenal, selalu saja mebuat ribut, membuat heboh, membuat orang-orang yang juga dekat dengan keduanya menjadi usil. Suatu ketika Sasa pergi ke Malang dengan tujuan menemui Ryd dan saat itulah Ryd menyadari bahwa cinta nya telah dibalas oleh perasaan Sasa, karena Ryd tidak ingin membuang waktu seketika perasaan cinta terucap dari bibirnya entah apa yang Ryd fikirkan tapi ia menyadari seperti apa perasaan Elvera bila tahu seperti ini.
Komentar
Posting Komentar